Banyak kajian kemiskinan yang dilakukan oleh para akademisi, tapi yang menarik dalam menganalisa kemiskinan adalah adanya indikator non ekonomi yang dapat menganalisa kemiskinan.Ynto de Witt (1990) mencoba mengelompokan kemiskinan menjadi dua kelompok; pertama disebut dengan material wellbeing and opportunities yaitu ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi pangan, sandang papan, layanan kesehatan dan pendidikan, kedua disebut dengan mental wellbeing and right yaitu tidak aksesnya individu dalam perlindungan hukum, keamanan, keadailan sosial, kebebasan dan partisipasi demokrasi. United Nation Development Programe (UNDP, 2003) dalam mengukur Indeks Kemiskinan Manusia (IKM) juga menganalisa hubungan pendidikan dan kemiskinan sebagai sebuah parameter dalam melihat kemajuan pembangunan suatu negara selain akses terhadap air bersih, pelayanan kesehatan modern, kematian usia 40 tahun dan berat badan balita Bila melihat secara realita sosial, sering ditemukan sebuah fenomena menarik yang terjadi dalam masyarakat miskin. Kemiskinan cenderung membuat seseorang tidak akses dalam pendidikan atau sebaliknya juga berlaku bahwa ketidakmampuan seseorang untuk akses dalam pendidikan mengakibatkan mereka terjebak dalam sebuah jebakan kemiskinan (poverty trap). Dari fenomena inilah pemahaman kemiskinan dan hubungan dengan pendidikan merupakan sebuah dinamika menarik yang perlu pemahaman yang lebih luas dalam melihat dimensi kemiskinan.........
PENDIDIKAN DAN KEMISKINAN (Pdf File)
Curruculum Vitae
Rabu, 14 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar